Currency Derivatives : -- As On 05-JUL-2013 13:24:51 Hours IST -- USDINR 290713 : 60.7225 (0.56%) USDINR 280813 : 61.0000 (0.5%) USDINR 260913 : 61.2575 (0.54%) USDINR 291013 : 61.5775 (0.53%) USDINR 271113 : 61.8475 (0.51%) USDINR 271213 : 62.1425 (0.48%) USDINR 290114 : 62.3700 (0.43%) USDINR 260214 : 62.6000 (0.32%) USDINR 270314 : 62.9000 (0.38%) USDINR 280414 : 63.1500 (0.3%) USDINR 280514 : 63.4275 (0.63%) USDINR 260614 : 63.5825 (0.43%) EURINR 290713 : 78.1850 (-0.36%) EURINR 280813 : 78.4900 (-0.4%) EURINR 260913 : 78.7475 (-0.32%) EURINR 291013 : 79.0000 (-0.47%) EURINR 271113 : 79.3000 (-0.48%) EURINR 271213 : 79.0125 (-0.27%) EURINR 260614 : 80.4000 (-0.69%) GBPINR 290713 : 91.0000 (-0.36%) GBPINR 280813 : 91.3725 (-0.27%) GBPINR 260913 : 91.7000 (-0.39%) GBPINR 291013 : 91.9000 (-0.42%) GBPINR 271113 : 92.0000 (-1.08%) JPYINR 290713 : 60.5625 (0.06%) JPYINR 280813 : 60.8000 (0.04%) JPYINR 260913 : 61.0800 (0.23%) JPYINR 291013 : 61.3000 (-0.06%)

Cari Blog Ini

Kamis, 30 Mei 2013

CIRI KHAS LAMONGAN


Bumbu petis banyak digunakan pada masakan khas Lamongan. Namun bukan Cuma itu yang bisa Anda jajankan di Lamongan. oba juga es degannya yang unik. Anda pasti ketagihan.
SOTO LAMONGAN
Kalau Anda bertanya di mana penjual soto ayam lamongan paling ramai di Lamongan, pasti dijawab Depot Asih Jaya. Depot ini terletak di JI. Panglima sudirman, ruas jalan utama Surabaya menuju Bali.

“Kantin-4 SAUDARA ini sudah buka sejak pagi pukul 04.00 s/d 06.00 sore kadang baru tutup tengah malam jika ada yang nglembur di kantor DEPAG LAMONGAN,” jelas Bpk.WARTO (43) pengguna sebagai Kantin Jl.Veteran Depag Lamongan.

Sengaja membuka warungya selama itu. Maklum letak warungya strategis dalam lingkungan KANTOR,akan tapi MOJOK pinggir paling belakang . Pelanggannya tidak cuma dari dalam negeri dari luarpun berdatangan ke kantor Depag Lamongan. Ada yang bahkan sampai dari kota Surabaya,Gresik,Tuban,Jombang ada juga yang dari Jakarta.

Saat makan siang dan hari libur, biasanya hari senin s/d jum'at pada hari sabtu,minggu libur bisa dipastikan Kantin-4 Saudara ini dipadati oleh pembeli. Ada yang sekedar nongkrong Ngopi hitam susu,roko'an , ramainya pembeli & pesanannya karena rasa soto masakannya cocok dengan selera pembeli. “Kalau cocok, ya, bakal kemari lagi, ta?,”kata yang LUGU & POLOS  tanpa kesan kata sombong,memang dia SUKA2 GAUL.

Soto lamongan ini adalah soto ayam kampung dengan kuah keruh. “Memang warnanya kurang menarik akibat penambahan berbagai macam bumbu. Tapi justru ini kuncinya yang setiap pesanan membutuhkan beberapa ekor ayam kampung atau ayam horn.

Warna keruh juga berasal dari bandeng dan udang yang di-tambahkan ke dalam rebusan ayam. “Ini yang bikin rasanya jadi mantap.

Sotonya sendiri hanya terdiri dari sedikit soun dan suwiran ayam saja. Bisa juga ditambah uritan atau telur ayam muda dan ati ayam. Namanya soto spesial.Kadang2 ada yang minta pretelan atau tulang dari dalam rebusannya/dandang.

Untuk seporsi soto lamongan spesial dengan nasi terpisah dijual dengan harga terjangkau oleh wilayah lamongan dan sekitanya. “Tapi kalau nasinya langsung di dalam soto, harganya bisa kurang,” jelas saya sendiri yang sudah sering mampir serta mencicipi hasil karya soto Kantin-4 saudara semenjak ditunjung sebagai perawat kantin DEPAG lamongan.

Untuk seporsi soto lamongan biasa harganya Rp 5.500. lni harga untuk soto yang digabung nasi. Kalau dipisah, harus menambah Rp 1.500.

TAHU CAMPUR LAMONGAN
Menjelang malam, makanan khas yang bisa dibeli adalah tahu campur. Penjual makanan ini bisa ditemui di sekitar alun-alun dan pasar pakaian Lamongan.

Sejak pukul 16.00 mereka sudah mulai menggelar tenda untuk berjualan dan baru tutup tepat tengah malam.

Seperti namanya, tahu campur ini memang penuh dengan isi. Tidak cuma 3 jenis, tapi sampai 6 macam, Yaitu, tahu, selada, taoge, mi kuning, perkedel, dan kerupuk.”Perkedel berwarna kuning dan bentuknya kotak,” kata Sueb penjual tahu campur di depan pasar pakaian.

Namanya perkedel, tapi jangan kaget kalau rasanya seperti singkong. Sebab perkedel ini dibuat dari singkong yang dicampur dengan kentang. Ketika digigit terasa kenyal.

Agar tahu campur terasa nikmat, diberi bumbu berupa petis dan sambal. Kedua bahan ini diaduk langsung di atas piring sebelum diberi potongan tahu, selada, mi kuning, perkedel, serta dituang kuah berisi potongan kikil berukuran besar

Tapi kikilnya bukan keras. Jika mau ngerebus selama 3 jam. Setelah itu pun direbus lagi dalam kuah. Kuah ini di bumbui dengan kemiri, bawang putih, dan jahe, Jadi, rasanya gurih,” jamin Sueger tenan.

Sepiring tahu campur dihargai Rp 3.500 lengkap dengan minuman. Sore dan malam hari adalah waktu paling tepat untuk menyantap makanan ini. Nikmat & Kenyang.

NASI BORANAN
Selain soto lamongan dan tahu campur, masih ada lagi makanan khas kota Lamongan. Penduduk di situ biasa sebutnya nasi BORANAN. Nama itu berasal dari tempat menyimpan nasi, adalah BORAN yang terbuat dari BAMBU atau PRING. “Makanya disebut nasi boranan,” kata seorang Ibu2 yang sering berjualan nasi boranan disetiap pinggir jalan Panglima sudirman-Lamongan.

Nasi boranan disajikan dengan wadah yang dilapisi daun pisang. Temannya, urap atau krawu dari daun pepaya, kacang panjang, dan taoge. Lauknya bermacam-macam ada tahu dan tempe goreng, ikan bandeng, udang, dadar, hingga ayam goreng.

Semua lauk tambahan saja, Aslinya. Nasi boranan cuma disantap bersama empuk, gimbal pohong, dan peyek kacang,” jelas wanita yang sering berjualan di PERTIGAAN LAMPU MERAH DEKET KULON di jalan Panglima sudirman, Lamongan.

Empuk merupakan campuran tepung beras, gaplek, dan terigu. Adonan ini dibentuk bulatan kecil dan digoreng. Rasanya gurih karena dicampur bawang putih dan garam.

Sementara gimbal poho dibuat dari singkong dan parutan kelapa. Sama seperti empuk, gimbal poho dimatangkan dengan cara digoreng.
Nasi boranan harusnya memakai lauk khusus yaitu ikan sill yang dimasak dengan kuah pedas.”Tapi bukan pakai ikan sili. Susah, karena biasanya baru ada pas Hari Raya,” kulo sibuk melayani pembeli.

Karena tidak ada ikan sill, maka menggunakan ikan kutuk yang hidup di air tawar Ikan ini dagingnya lembut dan durinya sedikit.

Peminat nasi boranan tidak cuma dari Lamongan. Warga kota lain yang mampir, senang juga mencoba kelezatan nasi boranan. Apalagi harganya cukup terjangkau, Rp 2.500, sudah lengkap dengan sepotong ikan atau ayam goreng.

TAHU TEK LAMONGAN
Mencari makanan ini membutuhkan kesabaran. Pasalnya, penjual tahu tek tidak ada yang mangkal. Mereka berkeliling sambil mengeluarkan suara yang khas, tek, tek, tek.
Bunyi ini berasal dari wajan yang dipukul dengan sebuah besi kecil. Gema suaranya bisa terdengar cukup jauh di malam hari. “Ya, itu tanda kalau ada penjual tahu tek lewat,” kata Ibu Khatemah.

Tidak seperti tahu campur yang kaya isi, tahu tek isinya sangat minim. Hanya tahu, lontong, toge, dan kerupuk. Tapi jumlah tahu lebih banyak ketimbang lontong.

Sambalnya merupakan campuran petis, kecap, kacang, dan cabai, namun rasa petisnya lebih menonjol.

“Karena itu rasanya agak pahit. Tapi memang seperti itu tahu tek lamongan,” jelas pria 36thn  sebagai pendatang dari Ds.Kedungpring ke Ds.Deket Kulon yang SUKA jajan TAHU TEKTRETEKTEK ini.

Sambal diulek pada sebuah cobek tanah liat lalu disiramkan di pinggir tahu dan lontong. Sang penjual tahu tek dengan sengaja berjualan antara pukul 06.00 sore atau ba'da MAGRIB sampai pukul 07.00 pancalan sepeda ontel roda TIGA kadang mangkal depan Wr.Kopi Mbak MOER Deket Kulon Habis tidak lama jalan lewat depan RUMAH habis BRO...pasti dia bilang OYE. “jika belum habis bisa disimpan lagi. Wong, bahannya mentahan. kalau toge dan lontongnya, ya, dibuang,” ungkap penjual yang menjual sepiring tahu tek seharga Rp 3 ribu.

ES DAWET SIWALAN
Walau namanya es dawet, jangan berharap menemukan. dawet didalamnya. Yang ada malah irisan buah herwarna putih bening.

Penyuguhannya ditambah santan dan legen. Nah, legen ini diperoleh dari sadapan pohon nira. Warnanya coklat keemasan dan agak kental.

Ketika diminum langsung terasa seperti sedang menikmati kelapa muda. Hanya bedanya bau harum legen langsung menyergap hidung.

“Sebenarnya minuman ini cuma ada di daerah Paciran, Lamongan. Anda tertarik untuk berjualan es dawet siwalan karena belum ada yang menjual di kota,” satu-satunya penjual es dawet di alun-alun Lamongan. Seperti halnya para penjual makanan di kawasan alun-alun, Anda yang SUKA Nongkrong bisa mulai berdagang pukul 16.00. “Biasanya pukul 20.00 dagangan sudah habis. Kalau Minggu malah lebih cepat. Magrib-Magrib sudah habis harga relatif  dijual Rp 1.000 per gelas.

Setiap hari tak kurang dari 25 buah siwalan diolahnya menjadi dawet. Sementara untuk legennya dihabiskan 3 botol berukuran 1,5 liter. Seluruh bahan itu

Jenis minuman ini langsung dari Paciran. “Sengaja para penjual mengambil dari sana. Karena mutunya bagus. Jadi pelanggan puas,” kata pria berkacamata ini.


JAJAN PASAR
Kalau pagi-pagi berkunjung pasar sayur Lamongan, Anda bakal menemukan sejumlah jajan pasar menggiurkan. Para penjual jajan pasar ini tidak menempati blok khusus. Mereka menyebar di antara para penjual sayur, bahan makanan, dan bumbu dapur. jenis jajan pasar yang biasa dijajakan adalah klebet jagung. Terbuat dari jagung yang ditumbuk halus dan diberi gula putih. Bentuknya kerucut dan dibungkus daun jagung.

Kue berwarna kuning ini rasa jagungnya sangat dominan. Bahkan manisnya jagung masih terasa walau sudah diberi gula. Penjual kue ini bisa ditemui di pintu masuk dekat penjual sayuran. Dijajakan bersama kue lain, seperti donut, cucur, dan kue lapis.

Pilihan lain, opak lodo. Makanan ini tampak menarik karena berwarna merah muda dan kuning. Dikemas dalam kantung plastik berukuran kecil.

“Bahannya ketan dan gula. Setelah dijemur, digoreng dengan pasir,” terang Saini, si pembeli opak lodo. Opak ini sangat renyah. Rasanya manis. Karena itu tidak cocok disajikan dengan nasi. Lebih enak dimakan begitu saja, sebagai camilan.

Ada lagi jepit, hampir sama dengan opak lodo. Sama-sama terbuat dari ketan, hanya bentuknya pipih dan rasanya gurih. Cara membuatnya, adonan dijepit sambil dibakar. Warnanya ada 3 macam, merah muda, putih, dan kuning. Jepit selain terbuat dari ketan, ada juga yang dari tepung sagu. Tentu saja rasanya tidak selegit jepit dari ketan. Sayangnya untuk membedakannya tidak gampang karena baru ketahuan setelah dicicipi.

Berjalan ke sisi kanan pasar, tepat di dekat penjual bumbu dapur, Anda bisa menemukan penjual gantesan dan putu sawah. Gantesan ini mirip dengan gemblong. Hanya warnanya putih. Kalau putu sawah, bentuknya bulat panjang dan berwarna hijau.

Di dalam adonan tepung beras ketan ini tersembunyi isi dari kacang hijau. Sementara bagian luar ditaburi kelapa parut. “Ya, rasanya gurih, jelas manis karena tidak ada gulanya.

Berdampingan dengan para pembeli lain, Anda bisa mencicipi bubur campur. Nama ini sangat cocok dengan isi dan warna makanan ini. Hitam dari ketan hitam, merah dari mutiara, putih dari bubur beras ketan, dan cokelat dari canil.

Bubur ini sangat manis. Karena itu sebaiknya disajikan dengan santan encer. Memakannya harus masih hangat, sebab begitu dingin bubur akan mengumpal. Selain bubur, ada lagi panganan yang cocok untuk sarapan pagi. Lempok, srebel, blendong, katul ngempol, jagung paren, dan katul srubuk. Makanan ini terbuat dari jagung, singkong, dan kacang hijau. Cara makannya dengan kelapa parut biar gurih.

Meskipun jenisnya beragam, jajan pasar ini dijual dengan harga terjangkau jagung, opak lodo, jepit, gantesan, dan putu sawah. Bubur campur dijual dengan harga Rp 1.000 per bungkus.iki namanya JAJAN PASAR RAKYAT LAMONGAN TEMPO DOELOE.

Sementara lempok, srebel, blendong, katul ngempol, jagung paren, dan katul srubuk, dijual sesuai keinginan pembeli. Biasanya pembeli membeli antara Rp 500 hingga Rp 1.500 dengan jenis sesuai selera.

JEPIT GULUNG
Kalau panganan jepit mudah ditemui di pasar tradisional, tidak demikian dengan jepit gulung. Penganan dari tepung tapioka ini hanya bisa dijumpai di toko oleh-oleh. bahan dan harganya lebih mahal ketimbang jepit biasa.

jepit gulung memakai tapioka dan gula pasir, sementara jepit memakan tepung beras ketan. Warna jepit gulung pun hanya putih. Cara memasak saja yang membuat keduanya sama-sama disebut jepit.

Cara pembuatannya sederhana bisa pakai cetakan besi, makanya namanya jepit,” jelas Ibu KARTINI berasal dari Ploso Wahyu yang menekuni sebagai usaha penjahit ini sejak masa muda ini. Walau memakai cetakan, untuk membuat jepit gulung si pembuat harus tahan panas. Adonan tapioka, gula pasir, dan wijen itu harus digulung selagi panas. Untuk melepaskan dari cetakan juga dilakukan dengan tangan.

Kalau ditunggu dingin, adonannya keburu keras,tidak bisa digulung,” Kata si BU ROPI'AH sambil sibuk membuat jepit gulung. jepit yang telah digulung itu lantas ditaruh pada sebuah papan, seperti talenan untuk didinginkan. Baru setelah itu dikemas.

Biasanya jepit gulung hanya ditata dalam sebuah kaleng besar. Tapi ada juga yang dikemas dengan plastik. “Kalau yang plastik cuma untuk pesanan saja. tapi untuk toko pakai kaleng, supaya lebih tahan sampai 6 bulan,” jelas wanita beranak 2 ini.

Setiap hari kesibukannya Tukang jahit BAJU ANAK-ANAK sekaligus sebagai IBU RT di dapur rumahnya di daerah Ploso Wahyu, KARTINI kadang2 ada acara hajatan di minta bantuannya sebagai tenaga sementara untuk membuat jepit gulung dari 4,5 kilogram adonan. Kemudian dijual Rp 16 ribu per kilogramnya untuk jepit tanpa wijen. “Pakal wijen jadi Rp 20 ribu per kilogram,”kata Siti dengan ramah.

SATE KAMBING
Di kota Lamongan, makanan yang paling disukai adalah nasi boranan,bakso,pecel,soto. Tapi di Babat, sebuah kota unik kawasan Lamongan, justru sate kambing yang akrab di lidah warga. adalah warung sate kambing dari MADURA sebagai langganan warga adalah sate kambing ASLI.

Dengan harga sempurna merakyat,penjual ini lain dari pada yang lain.JALAN KAKI dari RT/RW,jelas Ibu penjual ASLI dari MADURA ini.

Rumahnya tidak terlalu jauh,namun jika di tempuh dengan sepeda motor.tapi kalau jalan kaki LUMAYAN JAUH MASBRO. Mudah dikenal karena setiap hari jualan jalan kaki dari tepat ke tempat lain di lingkungan tengah masyarakat.

Sesuai dengan selera,namun agak jarang diminati oleh pembeli lingkungan,namun sekali COBA PASTI KETAGIHAN. di sini kadang2 depan SD Deket kulon anda bisa menikmati sate dan gule kambing. Daging kambingnya masih di indit atas kepala di sebuah tempeh yang terbuat dari bambu. “Dagingnya baru di-potong dan ditusuk begitu ada pelanggan yang datang.

Untuk menambah kelezatan sate kambing, hanya me-nambahkan kecap, sambal dan irisan bawang merah. Setelah itu sate disajikan dengan nasi panas. Enak sekali disantap kala sore dan malam hari.Tapi, bukan berarti Anda harus menunggu sore tiba untuk mencicipinya. Apalagi di bulan PUASA.Wahwih Mantap BRO sudah mulai buka datanglah itu dia? dari pukul 04.00 s/d 22.00 itu kalau masih ada. Biasanya habis ba'da  Isya' sudah pulang,”aku wanita yang setiap hari sebagai penjual Sate Wedus/Kambing ini.

WINGKO BABAT LOE LAN ING
Satu lagi panganan yang menjadi ciri khas kota Lamongan, yaitu wingko. Terbuat dari ketan dan kelapa dengan rasa manis. Bentuknya bulat dan berwarna cokelat.

Di Lamongan wingko biasa dijual di toko oleh-oleh atau toko penjual wingko. Tapi, kalau mau yang asli Anda bisa membelinya di Babat, Lamongan. Daerah itu memang dikenal sebagai pusat pembuatan wingko sejak dulu kala.

Wingko yang paling terkenal adalah wingko Loe Lan Ing. Perusahaan pembuatan wingko yang beroperasi sejak puluhan tahun ini, terletak di jalan Raya, Babat. Pemiliknya adalah ibu Loe Lan Ing.

Ada 3 jenis wingko yang bisa dicoba, wingko kelapa, wingko rasa nangka dan wingko cokelat. Denis terakhir adalah pengembangan dari wingko kelapa. Tapi biar begitu wingko kelapa paling disukai pembeli karena rasa kelapa sangat terasa.

Wingko ini tersedia dalam 2 bentuk, besar dan kecil. Wingko kemasan besar berdiameter 15 centimeter masih dikemas dengan kertas roti. Kemasan ini tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang.

Selain wingko, perusahaan ini juga membuat jenang ketan hitam bercampur wijen. Jenang ini diberi merek mawar dan dikemas dengan plastik. Dalam satu plastik, berisi 4 buah jenang ketan hitam berukuran kecil.

Walau terbuat dari ketan hitam, jenang ini tidak lengket digigi, enak sekali dan sangat legit. Harganya pun cukup terjangkau. Satu plastik dijual dengan harga Rp 2.500.

Sementara wingkonya dijual dengan harga Rp 10.000. Cocok sekali dijadikan oleh-oleh karena tahan sampai 4 hari dalam lemari pendingin. Waktu mau disantap, wingko bisa dikukus untuk menghangatkannya.(sudut pandang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar